Beranda | Artikel
Adab-Adab Bersalaman
Selasa, 23 Februari 2021

Bersama Pemateri :
Ustadz Mubarak Bamualim

Adab-Adab Bersalaman adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Riyadhus Shalihin Min Kalam Sayyid Al-Mursalin. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Mubarak Bamualim, Lc., M.H.I. pada Selasa, 11 Rajab 1442 H / 23 Februari 2021 M.

Ceramah Agama Islam Tentang Adab-Adab Bersalaman

Pada bab yang ke-143, Al-Imam An-Nawawi Rahimahullahu Ta’ala membawakan sejumlah hadits-hadits yang berkaitan dengan dianjurkannya bersalaman disaat bertemu dan tersenyum ketika seseorang bertemu dengan saudaranya dan mencium tangan orang yang shalih dan dianjurkannya seorang ayah mencium anaknya karena cinta/kasih sayang, juga merangkul orang yang safar dari satu perjalanan, dan dimakruhkannya seorang membungkuk terhadap orang lain ketika menghormati orang tersebut.

Bab ini adalah sejumlah masalah yang berkaitan dengan adab-adab bersalaman yang disampaikan oleh Imam An-Nawawi Rahimahullahu Ta’ala. Sehingga pertemuan itu adalah sesuatu yang memberikan kesan.

Oleh karena itu kesan yang pertama itu hendaknya kesan yang menyenangkan seseorang. Ketika dia bertemu dengan saudaranya, dia bersalaman dan tersenyum dengan saudaranya, kemudian juga kalau saudaranya baru datang dari Safar, maka dia rangkulan dengan saudaranya. Yaitu dengan penyentuhkan pipi kanan dengan pipi kanan, pipi kiri dengan pipi kiri.

عن أَبي الخطاب قتادة قَالَ: قلُتُ لأَنَسٍ: أكَانتِ المُصافَحةُ في أَصْحابِ رسولِ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم؟ قَالَ: نَعَمْ.

Dari Abul Khattab Qatadah berkata: “Aku bertanya kepada Anas bin Malik: ‘Apakah dahulu ada bersalaman/berjabatan bagi para sahabat?’ Kata Anas: ‘Iya`” (HR. Bukhari)

Jadi, bersalaman itu merupakan suatu adab yang dilakukan oleh para sahabat Radhiyallahu ‘Anhum ketika mereka bertemu.

Adapun asal mula adab bersalaman adalah sebagaimana disebutkan dalam hadits yang selanjutnya, yaitu:

وعن أنس رضي الله عنه قَالَ: لَمَّا جَاءَ أهْلُ اليَمنِ قَالَ رسولُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: “قَدْ جَاءَكُمْ أهْلُ الْيَمَنِ، وَهُمْ أولُ مَنْ جَاءَ بالمُصَافَحَة”

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata:  “Ketika penduduk negeri Yaman datang, maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata kepada para sahabat: ‘Sungguh telah datang kepada kalian sebagian penduduk Yaman dan mereka adalah bangsa pertama kali yang melaksanakan berjabat tangan.`” (HR. Abu Dawud dengan sanad shahih)

Dari dua hadits ini kita mengetahui tentang asal mula adab berjabat tangan itu adalah dari negeri Yaman. Kita dianjurkan untuk berjabat tangan dan ini merupakan salah satu di antara sunnah-sunnah yang dianjurkan oleh Islam dan tidak menyelisihi syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka merupakan hal yang disepakati oleh para ulama baik dari kalangan sahabat, tabi’in, dan orang-orang yang datang kemudian tentang dianjurkannya bersalaman ketika bertemu.

Ini adalah sunnah yang mulia yang dengan bersalaman itu akan memberikan kesan yang baik ketika bertemu, menunjukkan keakraban atau keinginan untuk mengenal seseorang.

Bagaimana penjelasan lengkap hadits ini? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/49855-adab-adab-bersalaman/